Kamis, 29 September 2016

JEJAK BALI KULINER (JEBAK)/Jalan Teuku Umar nomor 212, Denpasar-Bali (17-8-2016)

SOLUSI ICIP-ICIP KULINER KHAS BALI DI SATU TEMPAT

Kalo kita pengen icip-icip kuliner khas Bali tapi gak punya banyak waktu untuk menjelajahi di tempat asalnya satu per satu, maka JEBAK inilah salah satu solusinya yang tepat.
Tempat ini semacam pujasera, letaknya di seberang hotel Amaris- jalan Teuku Umar, Denpasar-Bali. Memang sih, gak seberapa luas, tapi termasuk lumayan lengkap stan yang menawarkan kuliner khas Balinya. Kalo malam, ada layar tancapnya juga, loh ....
Pada kesempatan ini, aku icip-icip TIPAT BLAYAG. Itu, loh ... makanan khas Buleleng yaitu semacam ketupat yang dibungkus daun janur. Ditambah potongan telur, suwiran daging ayam, urap sayur, taburan kacang kedelai yang disiram kuah kental dari tepung beras dan bumbu khas Bali. Kalo belum mau dihabiskan, jangan disimpan dalam lemari es, ya ... karena tipat-nya bisa jadi kering seperti krupuk mentah.

Aku juga icip-icip SATE LILIT dari ikan tuna (yang terkenalnya sih, ada di Klungkung). Jadi daging ikan tunanya dihaluskan terlebih dulu bersama bumbu khas Bali. Baru dililitkan pada setangkai bambu terus dibakar. Dimakannya memang paling pas sama TIPAT BLAYAG tadi.





Selain kedua menu tadi, aku juga icip-icip kuliner RUJAK GELOGOR (RUJAK KUAH PINDANG). Semacam rujak gobet-lah...cuma kalo rujak gobet'kan diserut buah-buahannya, kalo ini ada yang diserut dan ada juga yang dirajang kasar. Buah-buahannya sih, terdiri dari bengkoang, pepaya muda, nanas, mangga muda dan mentimun trus diguyur sama kuah dari ikan pindang yang dicampur gerusan cabe dan terasi.

Dan terakhir aku icip-icip penganan yang punya nama Lak-lak. Itu, loh ... serabinya Bali. Cuma kalo serabi umumnya'kan lebih besar ukurannya dan kuah gula merahnya berlimpah. Kalo serabi Bali, ukurannya kecil dan saus gula merahnya juga dibuat lebih kental dan lebih sedikit. Di atas lak-lak ditaburi juga dengan sedikit parutan kelapa. Harus secepatnya dimakan, yaaa ... soalnya kelamaan bisa mengeras dan jadi kurang enak lagi. Okay ....

(next .... Sunset Tanah Lot)

AYAM BETUTU KHAS GILIMANUK/Jalan Merdeka nomor 88X, Denpasar-Bali (17-8-2016)

Dari pasar seni Kumbasari, masih di daerah Denpasar, aku makan siang di resto Ayam Betutu Khas Gilimanuk.

Resto ini gak seberapa luas, sih ... halaman parkir-nya juga. Dan ruangan-nya juga berkesan seadanya. Gak bersih-bersih amat, gitu maksudnya.
Aku pilih menu 1/4 ayam betutu goreng-nya. Dan yang muncul, sepiring ayam betutu goreng (piring melamin-nya nurunin selera makan, tuh ... bisa jadi seringkali dipakai menyajikan ayam betutu kuah, yaaa .... sampe bekas-nya kelihatan begitu).

Selain itu ada sepiring kecil pelecing kangkung yang bertabur irisan cabe rawit (jadi lumayan pedas rasa-nya) berikut sepiring kecil sambal matah khas Bali dan kacang goreng.

Menurutku sih, rasa ayam betutu-nya kurang 'nendang', yaaa ... tapi lumayan-lah kalo disantap bersama sambal matah-nya. Jadi sedikit mantap rasanya, tuh .... Menu seperti ini dihargai Rp.27.000,-

(next ... Jejak Bali Kuliner/JEBAK)

PASAR SENI KUMBASARI/Denpasar-Bali (17-8-2016)

Dari Waterblow-Nusa Dua, aku beranjak ke pasar seni Kumbasari di Denpasar-Bali.

Berhubung warga-nya sedang mengikuti upacara adat, jadinya suasana pasar cenderung sepi dan banyak kios yang masih tutup.

Di pasar seni inilah, sebetulnya kita bisa cari pernak-pernik khas Bali. Kudu nawar, yaaa ... dan harganya gak boleh sama atau malah lebih mahal dari toko oleh-oleh terkenal lainnya yang luas, nyaman dan sejuk.
Anggap saja sebagai pengganti kita berpanas-panas dan gak nyaman (hehehe ...).

Sori, ya mbok ... nawarnya rada kenceng, neehh .... So pasti si mbok masih dapat untung'kan, yaaa ....
Di seberang pasar seni Kumbasari ini ada pasar Badung yang hanya dipisahkan sebuah sungai saja.

Sayang sekali, pasar ini terbakar bulan Pebruari 2016 lalu dan pedagang-nya direlokasi di tempat yang gak jauh juga dari pasar ini.

Sebetulnya justru di pasar Badung inilah lokasi yang tepat kalo kita mau lihat denyut perdagangan tradisional sehari-hari warga Bali di Denpasar.
Ikut prihatin melihat-nya.

(next ... Ayam Betutu Khas Gilimanuk)

WATERBLOW/Nusa Dua-Bali (17-8-2016)

HARI PERTAMA (17-8-2016)

Begitu mendarat di pulau Bali sekitar jam setengah 8 pagi, aku langsung ke kawasan Nusa Dua ... ke suatu tempat yang namanya Waterblow. Di sini terkenal dengan semburan ombak-nya yang menghantam langsung karang-karang terjal yang ada di tepian pantai-nya.

Harus pilih waktu yang tepat, yaaa ... kalo mau menyaksikan hantaman ombak-nya.
Bulan Juli-Agustus dan di waktu pagi atau sore hari adalah waktu yang tepat kalo mau datang kemari. Soalnya angin pas lagi besar-besarnya dan air laut juga lagi pasang.

Tapi kalo dateng-nya pas siang hari, yaa ... ombaknya tenang-tenang saja dan terik matahari-nya itu, loohhh ... yang mana tahan. Gak ada tempat berteduh di sana.
Ke pantai di siang hari yang sangat terik .... ah, tidaaakkk .... menurutku itu bukan suatu pilihan yang tepat.
Kalo masih pagi hari dan matahari belum terlalu terik, lumayan juga menyusuri pantai di Nusa Dua ini. Di sisi lain, pantainya cukup landai untuk disinggahi.
Malahan ada satu sisi pantai yang garis pantai-nya sangat pendek.
Di satu sisi-nya ada pura kecil yang pas aku ke sana lagi dalam proses perbaikan.

Kalo kemari, seperti berada di pantai pribadi saja, loohh .... Aseekkk ....

(next ... pasar seni Kumbasari)


Rabu, 28 September 2016

VILLA KAYU RAJA/Jalan Lebak Sari 18,Petitenget,Kerobokan,Seminyak-Bali (17-8-2016 sd.19-8-2016)

Huraaa ... aku jadi pemenang kuis dari API Magazine dan dapat voucer menginap gratis 3 hari 2 malam di villa Kayu Raja-Seminyak-Bali dengan one bedroom pool villas-nya. Dari salah satu aplikasi perjalanan, di tanggal yang sama aku menginap, villa ini harganya sekitar Rp. 2 juta per malamnya. Thanx, API Magazine ....

Sekarang aku ulas villa Kayu Raja-nya, yaaa ......

Letak villa ini ada di Seminyak-Bali. Jalan raya di depannya, sih ... gak terlalu luas. Halaman depan villa-nya juga begitu.
Dari halaman depan villa, kita naik beberapa anak tangga dan langsung bertemu lobby di sebelah kiri bangunan serta resto-nya ada di sebelah kanan bangunan.
Pas aku check in sekitar jam setengah 3 siang, langsung disuguhi 2 gelas juice jambu dingin dan 2 helai handuk lembab yang dingin. Semuanya serba 2, yaaa .... Maklum ... memang buat 2 tamu, seeh ... (hehehe ....). Aku masih harus menunggu sekitar 15 menit lagi sebelum akhirnya dipersilakan masuk ke dalam villa-nya.
Dari area lobby, kita perlu menuruni beberapa anak tangga buat sampai ke villa-nya yang dibuat berderet memanjang berhadap-hadapan dengan dipisahkan jalanan yang sudah diplester di tengah-tengahnya.
Tapi gak usah kuatir cape, yaaa .. karena sudah disediakan buggy car untuk mengantar para tamu ke villa-nya masing-masing.
Berhubung aku minta villa paling dekat dengan lobby (akhirnya memang dapat villa nomor 1), jadinya tinggal jalan kaki saja dari lobby-nya.


Bentuk pintu villa-nya khas seperti umumnya bangunan yang ada di Bali dengan sedikit ukiran dan 2 belah daun pintu dengan 2 bulatan kecil besi sebagai pegangannya.

Kita harus melalui sebuah teras kecil untuk masuk ke dalam bangunan villa-nya dengan sedikit tanaman hias.
Bangunan villa-nya sendiri terdiri dari 2 lantai.
Begitu kita masuk ke dalamnya, di lantai 1-nya,
ada seperangkat kitchen set  dengan 2 buah jendela yang menghadap teras depan.

2 buah kompor yang dipasang permanen diatasnya bisa dipergunakan dengan meminta bantuan room service kalo memerlukan perlengkapan alat masak-nya.
Lemari es dimasukkan ke dalam lemari kitchen set-nya.

Dan di dalam laci-laci tarik di sampingnya disediakan juga masing-masing 2 perangkat alat makan.








Di lemari yang ada di bawah wastafel-nya disediakan sebotol cairan pencuci piring berikut spon-nya, sebotol alat semprot nyamuk, sebungkus obat nyamuk bakar serta .... setrika listrik. Ada papan setrikanya juga, loohh .... (ya iyaalaaahh ... hehehe ...).

Di seberang dapur, ada ruang keluarga dengan televisi latar datar berikut dvd-nya.
Sebuah payung besar dan 2 handuk kolam renang juga disediakan. Di lantai 1 ini cuma dipasang kipas angin di atas plafonnya sebagai penyejuk ruangan.

Sayangnya, pas aku check in di hari pertama, lampu hias di ruang keluarga berikut lampu kolam renangnya mati dan baru diperbaiki besok paginya.

Itupun sesudah aku bilang ke resepsionis-nya kalo aku mau review villa mereka di salah satu aplikasi perjalanan terkenal .... baru, deh ... direspon cepat.
Semoga pelayanan villa ini di kemudian hari menjadi lebih baik lagi, yaaa... tanpa harus diberi tau mau direview ato gak.

Sekarang kita naik ke lantai 2-nya, yuukkk ...
Ada sebuah tangga di sudut ruangan keluarga buat naik ke ruang tidur yang ada di lantai 2. Berhubung ini villa dengan one bedroom, jadinya, ruang tidurnya juga cuma satu. Ruang tidurnya sendiri cukup luas.
Cuma lagi-lagi pas aku check in di hari pertama, kaca jendela besar yang ada di samping tempat tidur dan menghadap langsung ke arah kolam renang gak bisa dikunci.

Kalo kali ini, harus diperbaiki segera, yaaa ... dengan pertimbangan keamanan tidur di sepanjang malam, seehhh .... hehehe ....

Kesimpulanku, sih... villa-nya (khususnya villa nomor 1) belum dipersiapkan semaksimal mungkin buat ditempati tamunya. Gitu, deh ...
Kita lanjut ke kamar mandi-nya, yaaa .... Di sini ada 2 wastafel di dalam-nya.  2 buah kimono handuk dan 2 buah sandal kamar juga disediakan.

Perlengkapan mandinya termasuk lengkap juga mulai sabun cair, sabun tangan, shampoo, conditioner, sisir, shower cap, sikat gigi berikut pasta giginya sampai alat pencukur pria dan hair dryer disediakan juga.
Dan yang asik lagi, disediakan juga jacuzzi yang letaknya jadi satu dengan shower permanen di dalamnya.
Lumayanlah .... buat menghilangkan penat sehabis traveling seharian, hehehe ...






Sekarang  kita ulas sarapan pagi-nya, yaaa ....
Voucer menginap gratisnya juga termasuk sarapan pagi gratis buat 2 orang.
Villa Kayu Raja ini punya resto yang gak seberapa luas di sampingnya.
Ruangan resto-nya terang benderang karena memang disekeliling-nya berkaca transparan.

Unik aja, ngeliat pintu masuk-nya yang keliatannya masih dalam proses diplitur tapi sudah dipasang (yang model gini yang bikin menarik, kaleee, yaaa .... hehehe ....).
Kalo buat sarapan pagi para tamu villa-nya sendiri, ruangan-nya terletak menjadi satu dengan ruangan lobby villa.
Menu sarapan pagi-nya ada omelet (non halal). Menurutku, sih ... rasanya kurang 'nendang', yaaa ... malahan cenderung hambar.
Menu lainnya ada sausage, bacon, pok coy with garlic, kwetiau goreng, nasi goreng dan fish with sauce of the day (menurutku menu terakhir ini yang juara banget rasanya, loohh ... daging ikannya putih, padat, lembut dan gurih).

Hati-hati, yaaa ... menu-nya ada juga yang berbahan non halal. Jadi kalo ragu, sebaiknya tanyakan langsung sama chef-nya yang juga ada di sana melayani tamu.
Untuk sarapan roti-nya sih, ada 2 macam, yaaa ... yang tanpa isian dan yang bertabur kismis (aroma rempah-nya kuat banget, uuiiyy ...). Disediakan juga selai dan butter dalam cup-cup berukuran kecil.

Untuk buah potong-nya ada 4 macam, terdiri dari
semangka, nanas, melon dan pepaya.
Sedangkan untuk juice-nya sendiri ada 2 macam, yaitu juice jeruk dan juice apel (lezaatt ... juice jeruk-nya).

Ulasan villa Kayu Raja-nya udahan dulu, yaaa. Semoga bermanfaat .....