Jumat, 20 Oktober 2017

JATIM FAIR/8 & 15 Oktober 2017/Grand City-Surabaya


Yeayyy ... Jatim Fair datang lagi di Surabaya, tepatnya diadakan di Grand City-Surabaya.

Sebuah pameran terbesar di wilayah Indonesia bagian Timur dalam rangka memperingati hari jadi ke-72 Propinsi Jawa Timur dengan berbagai acara dan puluhan stan pameran dari peserta dinas berbagai daerah di Indonesia, khususnya provinsi Jawa Timur.




Pameran ini sendiri dilangsungkan mulai tanggal 5 - 15 Oktober 2017.
Harga tiket masuknya dikelompokkan sebagai berikut, ya ...
Hari Senin sd. Kamis      pk.11.00 - 16.00    : Free.
                                        pk.16.01 - 22.00    : Rp.18.000,-

Hari Jum'at                     pk.11.00 - 16.00    : Free.
                                        pk.16.01 - 22.00    : Rp.25.000,-

Hari Sabtu & Minggu     pk.11.00 - 16.00    : Rp.18.000,-
                                        pk.16.01 - 22.00    : Rp.25.000,-

Untuk pengunjung yang dikenakan harga tiket masuk, mendapatkan potongan kupon undian dan di punggung tangan kirinya juga distempel oleh petugas sesudah melewati loket pembayaran.

Gak bakalan lolos, dah ...Tuh, ada 3 petugas yang berjaga-jaga di depan pintu masuknya. 2 orang petugas kebagian meriksa tiket trus yang satu orang lagi kebagian setempel tangan para pengunjung. 

Untuk pengunjung yang PNS, TNI dan POLRI free tiket masuk, loh ... tapi dengan menunjukkan ID masing-masing, yaaa ...

Ruang pamerannya sendiri ada di lantai 1 dan lantai 3 Grand City-Surabaya.
Di lantai 1 ruangan pameran diperuntukkan khusus propinsi sedangkan di lantai 3 ruangan pameran untuk kabupaten dan kota. Ok... kita intip dulu ruangan pameran yang di lantai 1, ya ...
Menurutku, interior ruangan pameran di lantai 1 ini terkesan lebih mewah.








Ada stan pameran produk kendaraan roda empat.











Ada stan sepeda motor.











Ada stan perhiasan emas.











Stan PT ANEKA TAMBANG (ANTAM) juga ada, loh .... Iyalaah ... yang masih ada hubungannya dengan emas, tuh ....









Ada stan SKK MIGAS.











Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur juga ada.










Sampai yang namanya BPJS Kesehatan juga ada.





Lah, aku sempat ketemu lagi dengan salah satu peserta dari Provinsi Sumatera Utara dari Jatim Fair tahun sebelumnya. Hallo, mbak Rita .... Dodol duriannya top markotop, loh .... 
Di Jatim Fair tahun 2017 ini, mbak Rita juga memasarkan produk dodolnya yang terbaru, yaitu dodol jahe dan dodol coklat. Mungkin lebih mantap lagi kalo cita rasa jahe dan coklatnya dipertajam, mbak .... Biasalah ... kita-kita ini kaum penikmat maunya yang serba mantap .... hehehe ....


Mejenx ... yuk, mejenx .... ooppsss .... 2 jempol buat dodol duriannya mbak Rita ....
Di luar ruangan pameran juga ada stan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur.

Hayooo ... para bapak yang jutex nungguin para ibu belanja ngiderin ruangan pameran mendingan mojok pijat memijat di sini saja, yaaa .... hehehe ....

Ok, sekarang kita ke lantai 3-nya, ya ...
Di luar ruangan pameran juga banyak terdapat stan-stan dengan ukuran yang tidak terlalu besar di kiri kanannya.
Kembali kali ini aku mampir ke stan Japan National Tourism Organization (JNTO). Perkenalanku dengan JNTO ini dimulai sejak Majapahit Travel Fair 2017 sekitar bulan April lalu. Waktu itu aku sempat berfoto dengan kimono pinjamannya berikut kursus kilat merangkai bunga (Ikebana).
Kali ini aku icip-icip pengalaman menikmati jamuan minum teh khas Jepang. Mula-mula kita dihidangkan sepiring kecil camilan dari putih telur. Itu, loh ... kita sih, selama ini mengenalnya sebagai schuimpjes. Harus dihabiskan dulu, yaaa ... masing-masing peserta dapat 1 buah.

Sesudah itu baru dihidangkan semangkuk teh hijau Jepang yang dituang langsung dari poci mendidih. Hmmm ... teh hijaunya berwarna pekat sedikit kental dengan cita rasa yang nikmat.

Karena diseduh langsung bersama serbuk daun tehnya, jadi tentu saja berbeda cita rasanya dibanding kalau kita menyeduh teh celup yang sudah dikemas dalam bentuk sachet itu, yaaa ... Ya iyalaahhh ... hehehe ...
Di sebelahku persis itu nonik Jepang asli, loh ... Lihat aja, kalau berdiri kedua kakinya rapat sopan bingit. Gak seperti yang Jepang imitasi (jeprak, uiyyyy ... hahihe ... Plisss, dah ...).
Hayuukk, ah ... sekarang kita intip ruangan pameran di lantai 3-nya dulu, yaaa ... Di ruangan ini ada panggung budayanya, loh ... buat menampilkan berbagai atraksi dan hiburan sepanjang masa pameran.
Pas aku ke sana (tg.15 Oktober 2017) lagi ada fashion show mulai pk 12.00 - 12.45.
Pesertanya rata-rata masih usia sekolah dasar, yaaa ...
Tapi udah pinter berlenggak-lenggok, loh ...
Seluruhnya ada 13 peserta dengan berbagai tingkatan umur dan aneka gaya .... 
Hmmm ... menarik ....

Dilanjutkan Raff Dance pada pk.13.00 - 13.45.
Ada 3 macam tarian yang disuguhkan buat para pengunjung.

Mula-mula dibuka sama tarian Remo. Itu, loh ... tarian khas-nya Jawa Timur buat menyambut para tamu agung. Tarian ini juga menggambarkan keberanian seorang pangeran yang berjuang di medan perang. Dalam perkembangannya ditarikan juga oleh para penari cewe seperti yang aku tonton saat itu.

Tarian kedua berjudul 'Tikus Piti'. Mungkin maksudnya tikus kecil, yaaa ... karena ditarikan oleh 7 anak perempuan kecil yang lucu-lucu.
Ini dia sebagian para penari ciliknya yang ikutan nonton para penari lainnya sesudah mereka selesai bertugas menari.

Hehehe ... lucu-lucu ......
Dilanjutkan tarian kedua yaitu 'Pitik Walik'.
Kostum tariannya saja sudah menarik karena meriah, ya ... belum lagi gerakannya ditarikan dengan lincah oleh anak-anak usia 4 - 5 sekolah dasar.
Tarian ketiga yaitu tarian 'Kelelawar'.
Iringan musiknya rada magis, sih ... mungkin karena biasanya kelelawar aktifnya di malam hari, ya ... jadi musik pengiringnya juga dibuat penuh-penuh misteri gimana, gitu ... gabungan antara gamelan Bali juga, sih ...

Seperti ruangan pameran di lantai 1, stan yang ada di ruangan pameran di lantai 3 ini juga banyak bingit, ya.

Aku coba ulas beberapa stan saja yang menurutku cukup unik dari segi interior juga informasi yang dibawakan.

Karena Jatim Fair ini bukan hanya sekedar menjual produk komersial saja, ya ... tapi juga ada edukasi dari berbagai stan dinas Provinsi Jawa Timur.

Salah satunya stan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur ini. Mereka sengaja mendatangkan seekor ikan tuna sirip kuning yang dimasukkan dalam boks besar berisi potongan es buat pengawetnya.
Ikan tuna ini beratnya sekitar 84 kg, loh ...
Amit-amit, deh ... aku baru lihat ikan sebesar dan seberat ini. Ditangkap dari pantai Sendangbiru-Kabupaten Malang.

Biasanya nanti akan dikirim ke pulau Bali sebagai pusat pemeriksaan kualitas daging ikan tuna sebelum nantinya kalau sudah lolos penelitian baru dagingnya diekspor ke luar negeri. Kalo gak lolos, ya cukup dipasarkan dalam negeri saja.
Lanjut, yukkk ... ke stan-nya Disnakertrans. Pokoknya segala macam urusan ketenagakerjaan ada di sini, loh ... apalagi sekarang buat urusan cari lowongan pekerjaan maupun pelatihan tenaga kerja mandiri semuanya serba online, dah ... Kalau mau cari-cari infonya, bisa ke stan ini, ya ...

Lumayan ... dari hasil hunting di stan ini aku dioleh-olehin sehelai kaos berlogo Disnakertras. Asekkk ...
Trus kalau kita mau cari-cari info soal akademi pariwisata termasuk di bidang kuliner dan perhotelan bisa ke stan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Provinsi Jawa Timur ini, yaaa ...

Itu ada salah satu siswinya yang lagi menghias semangka. Dibentuk dengan seperangkat pisau yang sangat tajam.

Lanjut ... di stan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur ini kita bisa mendapatkan pijatan gratis untuk setiap keluhan penyakit yang kita derita.

Ada akupreseur dari lulusan Universitas Airlangga yang siap membantu berbagai keluhan gangguan kesehatan dari para pengunjung.


Hadohhh ... sakit bingit, loh ... pas dipijit pada titik-titik yang berhubungan dengan keluhan penyakit kita. Di kaki dekat tulang kering juga dipijit.


Alamaakk ... lengkaplah penderitaan awak, neh .... hu hu hu ....

Sudah ... tenang aja, tuh' kan bisa bawa pulang oleh-oleh tatakannya mouse komputer, hehehe ...

Di stan RSJ Menur Surabaya, kebetulan waktu aku hunting ke sana ada psikologi, psikiater (itu ibu cakep yang mejenx di depan) sama fisioterapi-nya ketiganya ada di tempat.

Wow ... sebuah kesempatan yang langka, yaaa ... semua ahlinya hadir di tempat.

Eits ... jangan salah paham dulu, loh yaaa ... biarpun judulnya RSJ (Rumah Sakit Jiwa), tapi bukan berarti isinya menangani semua pasien penderita gangguan jiwa saja.

Karena ternyata ada psikologi-nya juga yang menangani klien dengan berbagai masalah sehari-hari, bisa tentang perkembangan masa tumbuh anak-anaknya, bisa tentang masalah rumah tangga, masalah merekrut sekaligus memberhentikan tenaga kerja .... banyak bingit pokoknya ruang lingkupnya.

Sedangkan psikiater-nya menangani pasien yang memang sudah mengalami gangguan kejiwaan dan fisioterapi-nya yang menangani pasien yang mengalami gangguan gerak dari berbagai organ tubuhnya. Nah' kan ... ternyata banyak loh ruang lingkup penanganan pasiennya ....

Dari stan ini aku dioleh-olehin buku bagus tentang kesehatan jiwa. Limited edition dan tinggal satu-satunya. Tengkyu ....
Lanjut, yuk ... ke stan RSUD Dr SAIFUL ANWAR-Malang. Di sini kita bisa melakukan cek gula darah dan tensi gratis, loh ... 
Sesudah tau hasilnya, kita bisa konsultasi sekaligus dengan ahli gizi-nya dan lagi-lagi gratis. Kita sebutin aja, penyakit kita nanti sama ahli gizi-nya diarahkan pola makan yang tepat dengan acuan hasil cek gula darah dan tensi juga. Sangat bermanfaat ....

Kita juga bisa ikutan cek mata gratis dan tanya-tanya info sekitar mata kita di stan Rumah Sakit Mata Masyarakat (RSMM) Jawa Timur.
Dari stan Kabupaten Tulungagung, aku menemukan gelang dari batu giok hitam (black jade) yang menurut info penjaga stan-nya, sudah dilakukan uji tes batu dari Pertamina dan hasilnya memang dapat menyerap kotoran/racun dari luar.
Dari pengakuan seorang pasien penderita penyakit juga mengalami perbaikan hasil check up kesehatan setelah rutin menggunakan gelang batu tersebut.

Coba dulu, ah ... siapa tau hasil check up kesehatanku juga membaik, hehehe ...
Begini hasil uji coba gelang dari black jade (batu giok hitam) yang aku lakukan sendiri di rumah.

Segelas air putih dicampur dengan 10 tetes obat luka Betadine baru dimasukkan gelang dari black jade tersebut.

Ini hasil akhirnya setelah didiamkan sekitar 5 jam ... kembali bening seperti semula, loh ....
Ok, deh ... thanx banget buat Jatim Fair 2017, ya ... Biarpun ada harga tiket masuk untuk hari dan jam-jam tertentu, tapi tidak sebanding nilainya dengan berbagai hiburan serta info menarik dan sangat bermanfaat yang bisa pengunjung dapatkan dari berbagai stan yang turut berpartisipasi di dalamnya. Sampai ketemu lagi, yaaa ....