Rabu, 20 Desember 2017

PAMERAN SENI RUPA MEMETRI KRIYA/Galeri House of Sampoerna/Surabaya,24 Nop 2017 sd.6 Januari 2018


Di galeri House of Sampoerna lagi ada pameran seni rupa sejak tanggal 24 Nopember 2017 sd. 6 Januari 2018, loh ... Temanya mengambil judul " MEMETRI KRIYA " yang artinya menjaga atau mempertahankan keaslian teknik pembuatan karya kriya dengan cara tradisional yang merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia.

Pameran ini diikuti oleh dosen Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Surabaya (UNESA), alumni dan mahasiswa terpilih yang mengambil minat pada seni kriya logam, kriya kayu, kriya keramik dan kriya tekstil.

Harga Tiket Masuknya gratis, ya ... di mana pihak House of Sampoerna sendiri yang memfasilitasi kegiatan pameran ini. 
Dari pihak Unesa sendiri menyediakan buku penuntun pameran seperti ini.

Ok, deh ... yuk kita langsung masuk ke dalam galeri-nya, ya ...
Ruangan galeri-nya sendiri tidak seberapa luas dengan 2 lantai tapi full ac dan penuh warna, loh ....

Pengunjung langsung disambut dengan lukisan naga di mana para pengunjung diperbolehkan menempelkan serpihan kayu pada lukisan naga tersebut.

Beberapa karya kriya yang masing-masing mewakili seni kriya kutampilkan di sini, ya ...


Karya ini berjudul " KonsumsiKillMe " (teknik pahat kayu, kayu mahoni, sampah kemasan, resin) yang sebetulnya merupakan kritikan terhadap adanya kenyataan konsumsi pada masyarakat dewasa ini. 
Penggagasnya ingin menggambarkan hubungan antara budaya konsumtif masyarakat terhadap dampaknya bagi kerusakan ekosistem di sekitarnya.

Lanjut, yuk ...
Kali ini melati sebagai bunga bangsa Indonesia ditampilkan dalam karya " King and Queen Jasmine " (teknik ukir logam endak-endakan dan krawangan).
Karya kriya selanjutnya mengambil judul
" Angon Brayat " (batik lukis, pewarna remasol) yang berarti menjaga dan memelihara hubungan dalam keluarga dan hubungan sebagai keluarga, juga sebagai harapan untuk disatukannya tulang rusuk yang masih terserak.
Intermezo sebentar .... ini tampilan ruangan atas galeri-nya, ya ...
Karya kriya selanjutnya mengambil judul
" Aquatic Gold " (kuningan, aksesoris). Aksesoris dengan tema dunia bawah laut yang kaya dengan berbagai keragaman dan keunikan bentuknya.
Karya kriya selanjutnya adalah "Pernah Hidup"
(stoneware) yang diciptakan berseri dengan tema besar tentang budaya makan di mana ayam goreng tepung merupakan salah satu contoh menu makanan yang fenomental.

Sabtu, 16 Desember 2017

SURABAYA HERITAGE TRACK/House of Sampoerna-Surabaya/2 Desember 2017

Hallo ... kalo kamu pas ada di Surabaya dan lagi pengen jalan-jalan di sekitaran bangunan peningalan bersejarahnya ... aku sarankan mampir ke House of Sampoerna saja yang ada di jalan Taman Sampoerna nomor 6, Krembangan Utara, Surabaya.

Apa itu House of Sampoerna ?
Itu loh ... sebuah komplek bangunan yang dimiliki sebuah perusahaan rokok bernama Sampoerna di mana di dalamnya terdapat museum, kafe sekaligus pabrik rokoknya juga.

Selain itu pihak Sampoerna sendiri menyediakan sebuah bis wisata untuk mengantarkan siapa saja yang mau jalan-jalan mengenal lebih dekat lagi jalur-jalur berikut berbagai bangunan peninggalan bersejarah yang ada di kota Surabaya.

Nama bekennya bis Surabaya Heritage Track, ya ... dan disediakan secara gratis oleh pihak House of Sampoerna. Jadwal pemberangkatannya setiap hari, kecuali hari Senin libur, loh ... dengan 3 kali pemberangkatan, yaitu :
-jam 09.00 - 11.00  dengan jalur tujuan Balai Pemuda, Balai Kota dan Museum Bank Indonesia;
-jam 13.00 - 15.00  dengan jalur tujuan Tugu Pahlawan dan gedung PTPN XII;
-jam 15.00 - 17.00  dengan jalur tujuan Klenteng Hok An Kiong dan Museum Bank Mandiri.
Sayangnya kita gak bisa ikutan semua jalur wisata dalam 1 hari. Jadi 1 hari cuma boleh ikut 1 jalur wisata saja. Supaya yang lainnya bisa kebagian juga, dunk.

Kita gak usah kuatir bakalan bengong dibiarin jalan-jalan sendirian, ya ... Soalnya disediakan pemandu wisatanya juga, loh ... yang akan menjelaskan bangunan-bangunan bersejarah yang dilewati oleh bis SHT ini. Mereka juga menguasai bahasa Inggris. Jadi gak masalah kalo ada turis asing yang ikutan.

Cuma menurut pengalamanku, sih ... sebaiknya bagi kita-kita yang gak seberapa menguasai bahasa Inggris semoga saja gak kebagian yang barengan sama turis asing, ya ... karena so pasti penjelasan pemandunya kurang maksimal karena harus berbagi info dengan turis asing. 
Apalagi kalo kebagian pemandu yang gak mau repot. Hadohh ... kita-kita yang turis lokal ini cuma dikasih info dalam bahasa Indonesia yang sedikit banget ... gak sebanding proporsinya sama si turis asing.
Ok, deh ... bis SHT ini diparkir di seberangnya a cafe. Jadi posisinya dekat pintu masuk House of Sampoerna, ya ... Kalo naik taksi atau ojek online, kita cukup mutari pepohonan rindang yang ada di depan a cafe saja. Pak satpamnya selalu sigap membantu, loh ... Salut ....
Kita bisa langsung masuk ke dalam bangunan yang ada tulisan a cafe di atasnya ini.

Di ruangan sebelah kanannya ada petunjuk Tourist Information Center (TIC)  atau Pusat Informasi Turis. 

Kita bisa langsung masuk ke dalamnya untuk mendaftar terlebih dahulu. Jadi sebaiknya datangnya jangan mepet waktu keberangkatan, ya ... karena 10 menit sebelum jadwal keberangkatan, kita sudah diminta masuk ke dalam bis SHT-nya.
Sesudah mendaftar, kita akan mendapatkan 1 peta mungil berikut tiketnya. Saranku sih, kalau mau pasti berangkatnya, kita bisa mendaftarkan diri lewat telepon (telepon nomor 031 3539000/ext. 24142) maksimal 1 bulan sebelum keberangkatan.
Karena kalo langsung datang di lokasi dan daftar belum tentu dapat tempat duduk karena biasanya selalu penuh, apalagi di hari Sabtu dan Minggu dengan jadwal keberangkatan favorite jam 9 pagi dan jam 1 siang.
Sebelum masuk bis SHT, kita mendapatkan keplek tanda peserta semacam ini. Pintu masuknya hanya dibuka 1 yang di bagian depan saja, ya ... jadi kalau mau dapat posisi tempat duduk favorite, kita bisa antri masuk ke dalam bis paling depan sendiri, hehehe ....
Begini penampakan di dalam ruang bis SHT-nya. Isinya maksimal 22 orang peserta, full ac dan terawat bersih serta dilarang makan dan minum selama perjalanan, loh ...









Sekedar catatan saja, sih ...
Walaupun program bis SHT ini gratis, bukan berarti menjadi tidak profesional, ya ...
Sebaiknya pemandu lebih telaten lagi membagi info yang seimbang antara turis asing dan turis lokal.
Peralatan yang dipergunakan seperti mike juga sebaiknya dipersiapkan lebih matang lagi sehingga tidak mati pada saat dipergunakan pemandu. Jangan hanya perlengkapan bis SHT-nya saja yang diperhatikan, ya ...

Terakhir, neh ... sebaiknya pemandu juga mentaati larangan yang sudah dipasang pihak museum untuk tidak menyentuh barang-barang yang ada di dalamnya. Apalagi kemudian mempergunakannya walaupun dengan alasan untuk memberi contoh. Bukankah kita harus menjaga ke-otentikan barang-barang tersebut ? Lagipula malu'kan sama para turis asing yang cuma bisa bengong menyaksikan sikap yang seenaknya saja itu. Hadoohhh .... terpaksa tepok jidat sendiri, dah ...




Selasa, 28 November 2017

SOLARIA & VOUCHER TELKOMSEL 2 (Surabaya Plaza-Surabaya/26 Nopember 2017)

Masih pake voucher-nya Telkomsel, kali ini aku menjajal potongan harga Rp.25.000, nya di Solaria-Surabaya Plaza.
Dengan interior ruangnya yang asek, aku memilih duduk di sofa yang ada dekat jendela sehingga dapat memandang langsung arus lalu lintas jalan Pemuda yang ada di bawahnya.

O'ya ... Solaria ini ada di lantai 2 dari Surabaya Plaza.
Kali ini menu pilihanku adalah mie ayam.
Sebetulnya harga normalnya berikut 1 teh panas (tentu saja sesudah ditambah Pajak Resto sebesar 10 persen) adalah Rp.32.000,- ya ...
Tapi berhubung dipotong voucher Telkomsel sebesar Rp.25.000,- akhirnya aku cuma bayar Rp.7.000,- saja.
Mie-nya terasa tepungnya dengan cita rasa yang harus kita tambah sendiri dengan kecap asin supaya sesuai dengan selera kita karena kurasa cukup hambar rasanya, ya ...
Dan bagi penggemar rasa pedas, siap-siap menuangkan banyak-banyak sambal encernya yang memang benar-benar encer banget, ya ...


SOLARIA & VOUCHER TELKOMSEL 1 (Plaza Marina-Surabaya/5 Nopember 2017)

Huraaa ... aku dapet voucher dari Telkomsel, neh ... yaitu dapet potongan harga sebesar Rp.25.000,- untuk 1 kali pembelian menu makanan dan minuman yang ada di Solaria. 
Selain itu aku juga mendapatkan poin dari Ponta (kartu Alfamart) untuk setiap transaksi di Solaria. Caranya cukup dengan menunjukkan kartu Ponta sebelum melakukan pembayaran di kasir. Lumayan ... ngumpulin poin buat ditukar dengan berbagai promo menarik dari Alfamart.

Kali ini aku memilih untuk menukar voucher Telkomsel di Solaria-Plaza Marina, Surabaya. 
Menu yang kupilih adalah Express Bowl Ayam Mentega.
Tampilannya seperti ini dengan beberapa potongan ayam dibalut tepung berbumbu dengan siraman saus mentega dan taburan wijen di atasnya. Potongan ayamnya krispi, ya ... 
Hmmm ... Lezaat dikonsumsi dengan sambal encernya.
Sebetulnya harga normalnya berikut 1 teh panas sebesar Rp.31.000,- Tapi berhubung dipotong dengan voucher Telkomsel sebesar Rp.25.000,- jadinya aku cukup membayar sebesar Rp.6.000,- saja.

Hari gini ...gitu, loh ... kalo gak ada voucher-nya Telkomsel, mana bisa, sih ... makan siang di Solaria cuma seharga Rp.6.000,- perak saja ... ???



AYAM GORENG KRISPI HISANA/Jerukgamping-Krian-Sidoarjo

Kalo kamu lagi pengen ayam goreng sejenis Kentucky tapi karena satu dan lain hal kamu tidak bisa mendapatkannya ... jangan kuatir, ya ...

Khusus bagi kamu yang ada di seputaran daerah Jerukgamping, Krian-Sidoarjo, tepatnya di seberang perumahan Mandiri Residance ada sebuah tempat yang menjual ayam goreng krispi sejenis Kentucky bernama Hisana, loh ...
Yang pertama kali membuatku tertarik untuk mampir membeli adalah karena setiap kali aku lewat di depannya, selalu tersaji potongan ayam krispi yang besar-besar.
Hmmm ... sepertinya nikmat, tuh ... dan etalasenya selalu penuh, loh ...... Begini penampakannya ....
Kamu bisa pilih potongan krispi ayam goreng yang original atau sudah dibaluri rasa pedas.
Sepotong ayam krispi bagian dada atau paha atas original ini masing-masing hanya dihargai Rp.10.000,- saja, loh .... 
 
Rasanya memang lezat dengan baluran bumbu meresap dan potongan ayamnya yang memang benar-benar krispi. Dan yang penting lagi, digoreng dengan minyak bagus. 
 
Maklum ... tenggorokanku sedikit bermasalah kalau nyicipi makanan yang diolah dengan minyak goreng yang kurang bagus. Hehehe ... boleh, dunk ... nyombong dikit ...
 





Kamis, 23 November 2017

SATE SUROBOYO/Food Court Grand City-Surabaya/15 Oktober 2017

Sate Suroboyo ini ada di salah satu stand yang ada di food court-nya Grand City-Surabaya, ya ...
Aku memilih 1 porsi  sate ayam seharga Rp.20.000,- dengan tampilan menu seperti ini. 

Ada 5 tusuk sate daging ayam tanpa kulit dan lemak. Sayangnya ada potongan daging yang betul-betul terbakar sehingga meninggalkan rasa pahit. Bumbu kacangnya halus dengan irisan tipis bawang merah serta irisan cabe rawit. Standar aja, sih ... rasanya ....

Jumat, 20 Oktober 2017

JATIM FAIR/8 & 15 Oktober 2017/Grand City-Surabaya


Yeayyy ... Jatim Fair datang lagi di Surabaya, tepatnya diadakan di Grand City-Surabaya.

Sebuah pameran terbesar di wilayah Indonesia bagian Timur dalam rangka memperingati hari jadi ke-72 Propinsi Jawa Timur dengan berbagai acara dan puluhan stan pameran dari peserta dinas berbagai daerah di Indonesia, khususnya provinsi Jawa Timur.




Pameran ini sendiri dilangsungkan mulai tanggal 5 - 15 Oktober 2017.
Harga tiket masuknya dikelompokkan sebagai berikut, ya ...
Hari Senin sd. Kamis      pk.11.00 - 16.00    : Free.
                                        pk.16.01 - 22.00    : Rp.18.000,-

Hari Jum'at                     pk.11.00 - 16.00    : Free.
                                        pk.16.01 - 22.00    : Rp.25.000,-

Hari Sabtu & Minggu     pk.11.00 - 16.00    : Rp.18.000,-
                                        pk.16.01 - 22.00    : Rp.25.000,-

Untuk pengunjung yang dikenakan harga tiket masuk, mendapatkan potongan kupon undian dan di punggung tangan kirinya juga distempel oleh petugas sesudah melewati loket pembayaran.

Gak bakalan lolos, dah ...Tuh, ada 3 petugas yang berjaga-jaga di depan pintu masuknya. 2 orang petugas kebagian meriksa tiket trus yang satu orang lagi kebagian setempel tangan para pengunjung. 

Untuk pengunjung yang PNS, TNI dan POLRI free tiket masuk, loh ... tapi dengan menunjukkan ID masing-masing, yaaa ...

Ruang pamerannya sendiri ada di lantai 1 dan lantai 3 Grand City-Surabaya.
Di lantai 1 ruangan pameran diperuntukkan khusus propinsi sedangkan di lantai 3 ruangan pameran untuk kabupaten dan kota. Ok... kita intip dulu ruangan pameran yang di lantai 1, ya ...
Menurutku, interior ruangan pameran di lantai 1 ini terkesan lebih mewah.








Ada stan pameran produk kendaraan roda empat.











Ada stan sepeda motor.











Ada stan perhiasan emas.











Stan PT ANEKA TAMBANG (ANTAM) juga ada, loh .... Iyalaah ... yang masih ada hubungannya dengan emas, tuh ....









Ada stan SKK MIGAS.











Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur juga ada.










Sampai yang namanya BPJS Kesehatan juga ada.





Lah, aku sempat ketemu lagi dengan salah satu peserta dari Provinsi Sumatera Utara dari Jatim Fair tahun sebelumnya. Hallo, mbak Rita .... Dodol duriannya top markotop, loh .... 
Di Jatim Fair tahun 2017 ini, mbak Rita juga memasarkan produk dodolnya yang terbaru, yaitu dodol jahe dan dodol coklat. Mungkin lebih mantap lagi kalo cita rasa jahe dan coklatnya dipertajam, mbak .... Biasalah ... kita-kita ini kaum penikmat maunya yang serba mantap .... hehehe ....


Mejenx ... yuk, mejenx .... ooppsss .... 2 jempol buat dodol duriannya mbak Rita ....
Di luar ruangan pameran juga ada stan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur.

Hayooo ... para bapak yang jutex nungguin para ibu belanja ngiderin ruangan pameran mendingan mojok pijat memijat di sini saja, yaaa .... hehehe ....

Ok, sekarang kita ke lantai 3-nya, ya ...
Di luar ruangan pameran juga banyak terdapat stan-stan dengan ukuran yang tidak terlalu besar di kiri kanannya.
Kembali kali ini aku mampir ke stan Japan National Tourism Organization (JNTO). Perkenalanku dengan JNTO ini dimulai sejak Majapahit Travel Fair 2017 sekitar bulan April lalu. Waktu itu aku sempat berfoto dengan kimono pinjamannya berikut kursus kilat merangkai bunga (Ikebana).
Kali ini aku icip-icip pengalaman menikmati jamuan minum teh khas Jepang. Mula-mula kita dihidangkan sepiring kecil camilan dari putih telur. Itu, loh ... kita sih, selama ini mengenalnya sebagai schuimpjes. Harus dihabiskan dulu, yaaa ... masing-masing peserta dapat 1 buah.

Sesudah itu baru dihidangkan semangkuk teh hijau Jepang yang dituang langsung dari poci mendidih. Hmmm ... teh hijaunya berwarna pekat sedikit kental dengan cita rasa yang nikmat.

Karena diseduh langsung bersama serbuk daun tehnya, jadi tentu saja berbeda cita rasanya dibanding kalau kita menyeduh teh celup yang sudah dikemas dalam bentuk sachet itu, yaaa ... Ya iyalaahhh ... hehehe ...
Di sebelahku persis itu nonik Jepang asli, loh ... Lihat aja, kalau berdiri kedua kakinya rapat sopan bingit. Gak seperti yang Jepang imitasi (jeprak, uiyyyy ... hahihe ... Plisss, dah ...).
Hayuukk, ah ... sekarang kita intip ruangan pameran di lantai 3-nya dulu, yaaa ... Di ruangan ini ada panggung budayanya, loh ... buat menampilkan berbagai atraksi dan hiburan sepanjang masa pameran.
Pas aku ke sana (tg.15 Oktober 2017) lagi ada fashion show mulai pk 12.00 - 12.45.
Pesertanya rata-rata masih usia sekolah dasar, yaaa ...
Tapi udah pinter berlenggak-lenggok, loh ...
Seluruhnya ada 13 peserta dengan berbagai tingkatan umur dan aneka gaya .... 
Hmmm ... menarik ....

Dilanjutkan Raff Dance pada pk.13.00 - 13.45.
Ada 3 macam tarian yang disuguhkan buat para pengunjung.

Mula-mula dibuka sama tarian Remo. Itu, loh ... tarian khas-nya Jawa Timur buat menyambut para tamu agung. Tarian ini juga menggambarkan keberanian seorang pangeran yang berjuang di medan perang. Dalam perkembangannya ditarikan juga oleh para penari cewe seperti yang aku tonton saat itu.

Tarian kedua berjudul 'Tikus Piti'. Mungkin maksudnya tikus kecil, yaaa ... karena ditarikan oleh 7 anak perempuan kecil yang lucu-lucu.
Ini dia sebagian para penari ciliknya yang ikutan nonton para penari lainnya sesudah mereka selesai bertugas menari.

Hehehe ... lucu-lucu ......
Dilanjutkan tarian kedua yaitu 'Pitik Walik'.
Kostum tariannya saja sudah menarik karena meriah, ya ... belum lagi gerakannya ditarikan dengan lincah oleh anak-anak usia 4 - 5 sekolah dasar.
Tarian ketiga yaitu tarian 'Kelelawar'.
Iringan musiknya rada magis, sih ... mungkin karena biasanya kelelawar aktifnya di malam hari, ya ... jadi musik pengiringnya juga dibuat penuh-penuh misteri gimana, gitu ... gabungan antara gamelan Bali juga, sih ...

Seperti ruangan pameran di lantai 1, stan yang ada di ruangan pameran di lantai 3 ini juga banyak bingit, ya.

Aku coba ulas beberapa stan saja yang menurutku cukup unik dari segi interior juga informasi yang dibawakan.

Karena Jatim Fair ini bukan hanya sekedar menjual produk komersial saja, ya ... tapi juga ada edukasi dari berbagai stan dinas Provinsi Jawa Timur.

Salah satunya stan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur ini. Mereka sengaja mendatangkan seekor ikan tuna sirip kuning yang dimasukkan dalam boks besar berisi potongan es buat pengawetnya.
Ikan tuna ini beratnya sekitar 84 kg, loh ...
Amit-amit, deh ... aku baru lihat ikan sebesar dan seberat ini. Ditangkap dari pantai Sendangbiru-Kabupaten Malang.

Biasanya nanti akan dikirim ke pulau Bali sebagai pusat pemeriksaan kualitas daging ikan tuna sebelum nantinya kalau sudah lolos penelitian baru dagingnya diekspor ke luar negeri. Kalo gak lolos, ya cukup dipasarkan dalam negeri saja.
Lanjut, yukkk ... ke stan-nya Disnakertrans. Pokoknya segala macam urusan ketenagakerjaan ada di sini, loh ... apalagi sekarang buat urusan cari lowongan pekerjaan maupun pelatihan tenaga kerja mandiri semuanya serba online, dah ... Kalau mau cari-cari infonya, bisa ke stan ini, ya ...

Lumayan ... dari hasil hunting di stan ini aku dioleh-olehin sehelai kaos berlogo Disnakertras. Asekkk ...
Trus kalau kita mau cari-cari info soal akademi pariwisata termasuk di bidang kuliner dan perhotelan bisa ke stan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Provinsi Jawa Timur ini, yaaa ...

Itu ada salah satu siswinya yang lagi menghias semangka. Dibentuk dengan seperangkat pisau yang sangat tajam.

Lanjut ... di stan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur ini kita bisa mendapatkan pijatan gratis untuk setiap keluhan penyakit yang kita derita.

Ada akupreseur dari lulusan Universitas Airlangga yang siap membantu berbagai keluhan gangguan kesehatan dari para pengunjung.


Hadohhh ... sakit bingit, loh ... pas dipijit pada titik-titik yang berhubungan dengan keluhan penyakit kita. Di kaki dekat tulang kering juga dipijit.


Alamaakk ... lengkaplah penderitaan awak, neh .... hu hu hu ....

Sudah ... tenang aja, tuh' kan bisa bawa pulang oleh-oleh tatakannya mouse komputer, hehehe ...

Di stan RSJ Menur Surabaya, kebetulan waktu aku hunting ke sana ada psikologi, psikiater (itu ibu cakep yang mejenx di depan) sama fisioterapi-nya ketiganya ada di tempat.

Wow ... sebuah kesempatan yang langka, yaaa ... semua ahlinya hadir di tempat.

Eits ... jangan salah paham dulu, loh yaaa ... biarpun judulnya RSJ (Rumah Sakit Jiwa), tapi bukan berarti isinya menangani semua pasien penderita gangguan jiwa saja.

Karena ternyata ada psikologi-nya juga yang menangani klien dengan berbagai masalah sehari-hari, bisa tentang perkembangan masa tumbuh anak-anaknya, bisa tentang masalah rumah tangga, masalah merekrut sekaligus memberhentikan tenaga kerja .... banyak bingit pokoknya ruang lingkupnya.

Sedangkan psikiater-nya menangani pasien yang memang sudah mengalami gangguan kejiwaan dan fisioterapi-nya yang menangani pasien yang mengalami gangguan gerak dari berbagai organ tubuhnya. Nah' kan ... ternyata banyak loh ruang lingkup penanganan pasiennya ....

Dari stan ini aku dioleh-olehin buku bagus tentang kesehatan jiwa. Limited edition dan tinggal satu-satunya. Tengkyu ....
Lanjut, yuk ... ke stan RSUD Dr SAIFUL ANWAR-Malang. Di sini kita bisa melakukan cek gula darah dan tensi gratis, loh ... 
Sesudah tau hasilnya, kita bisa konsultasi sekaligus dengan ahli gizi-nya dan lagi-lagi gratis. Kita sebutin aja, penyakit kita nanti sama ahli gizi-nya diarahkan pola makan yang tepat dengan acuan hasil cek gula darah dan tensi juga. Sangat bermanfaat ....

Kita juga bisa ikutan cek mata gratis dan tanya-tanya info sekitar mata kita di stan Rumah Sakit Mata Masyarakat (RSMM) Jawa Timur.
Dari stan Kabupaten Tulungagung, aku menemukan gelang dari batu giok hitam (black jade) yang menurut info penjaga stan-nya, sudah dilakukan uji tes batu dari Pertamina dan hasilnya memang dapat menyerap kotoran/racun dari luar.
Dari pengakuan seorang pasien penderita penyakit juga mengalami perbaikan hasil check up kesehatan setelah rutin menggunakan gelang batu tersebut.

Coba dulu, ah ... siapa tau hasil check up kesehatanku juga membaik, hehehe ...
Begini hasil uji coba gelang dari black jade (batu giok hitam) yang aku lakukan sendiri di rumah.

Segelas air putih dicampur dengan 10 tetes obat luka Betadine baru dimasukkan gelang dari black jade tersebut.

Ini hasil akhirnya setelah didiamkan sekitar 5 jam ... kembali bening seperti semula, loh ....
Ok, deh ... thanx banget buat Jatim Fair 2017, ya ... Biarpun ada harga tiket masuk untuk hari dan jam-jam tertentu, tapi tidak sebanding nilainya dengan berbagai hiburan serta info menarik dan sangat bermanfaat yang bisa pengunjung dapatkan dari berbagai stan yang turut berpartisipasi di dalamnya. Sampai ketemu lagi, yaaa ....