alam di pulau Bali yang masih baru diperkenalkan untuk para wisatawan.
Jadi harap maklum kalau tempat parkir berikut loket pembayaran tiketnya
masih berkesan seadanya, ya. Tiket masuknya juga belum ditentukan
besarnya, terserah kerelaan kita saja mau ngasih berapa. Toilet juga
belum ada (hiks...hiks...kasian amat, yang kebelet pipis, uuiiyy...).
Perjalanan ke Tukad Cepung dimulai dengan menuruni anak tangga. Itu foto
pas perjalanan pulang, ya.
Soalnya lebih mudah menaiki anak tangga dibanding
menuruninya (itu bagiku, sih ....jadi gak sempet narziz,deh....).
Memang
sih, anak tangganya cuma berjumlah puluhan saja. Tapi tingginya itu,
loh... yang di atas rata-rata.... sebagian masih dari tanah pula.... hadeehhh....
Aku sarankan sebaiknya tidak mengunjungi tempat ini sehabis hujan atau pada saat hujan, ya...
karena pasti cukup licin dan bahaya terpeleset lumayan besar.
Selesai menuruni anak tangga, dilanjutkan menyusuri jalan setapak
(legaaaa...rasanya).
Kaki kita juga kudu berbasah-basah ria melewati
aliran air termasuk memasuki celah sempit di antara 2 tebing batu.
Berjalan lebih jauh lagi, kita memasuki sebuah gua batu yang berlubang tepat di atasnya.
Nah, dari lubang inilah, aliran air
sungai diatasnya mengalir turun membentuk tirai air di dinding
guanya.
Karena itulah saat air sungai di atasnya meluap akibat sedang hujan deras atau sehabis hujan, akan sangat berbahaya bagi kita yang sedang berada dibawahnya karena bisa hanyut dibawa arus.
Sinar matahari yang masuk dari lubang gua diatasnya ditambah lumut yang tumbuh di sepanjang dinding gua menciptakan warna-warni serta membentuk
siluet indah bagi kita yang mengambil gambarnya. Terima kasih, Tuhan
untuk keindahan ini .... (next .... Air Terjun Tegenungan)
Saat ini tiket masuk ke air terjun Tukad Cepung sudah ditentukan kak, 10ribu rupiah saja hehe
BalasHapus