Hayuukkk ... sekarang kita ikutan jalan-jalan jalur 1 dari bis Surabaya Heritage Track (SHT), yaaa .... Tujuan utamanya Balai Pemuda, Balai Kota dan Museum Bank Indonesia.
Selama perjalanan, kita gak dibiarin bengong, loh ... karena pemandu wisatanya akan menjelaskan juga sejarahnya bangunan tua peninggalan bersejarah yang dilewati oleh bis SHT ini. Seru, khan ....
Ok, deh ...
1. Bangunan tua pertama yang kita lewati adalah sebuah museum (dekat pura) yang pernah menjadi tempat kos-nya Soekarno (Presiden RI 1) pada saat beliau bersekolah di Surabaya dan kos di rumah guru besarnya HOS Cokroaminoto dan sekarang dijadikan museum HOS Cokroaminoto.
2. Selanjutnya kita melewati gedung yang sampai saat ini masih berfungsi sebagai PLN untuk wilayah utara 1 Surabaya yang didirikan pada tahun 1909 dan semasa jaman Belanda bangunan ini pernah digunakan sebagai kantor Aniem, yaitu Perusahaan Umum Pemerintah Hindia Belanda.
3. Bis SHT ini juga melewati jalan GEMBLONGAN yang asal katanya diambil dari kata gemblong. Itu, loh ... sejenis jajanan khas yang punya nama gemblong. Jajanan ini berasal dari ketan di mana di dalamnya diisi gula merah. Ternyata dulu di sepanjang jalan ini banyak penjual jajanan gemblong ini sehingga akhirnya dijadikan nama jalan, deh.
4. Selain itu kita juga diajak melewati jalan TUNJUNGAN yang lagi-lagi asal katanya diambil dari kata tunjung. Apakah itu tunjung, sodara-sodara ... ? Ternyata yang dimaksud adalah teratai putih, ya ... dan dulunya bunga ini banyak ditemukan di sepanjang jalan ini. Akhir kata dijadikan nama jalan, deh ... Simpel banget gak pake ribet, ya ... orang kita kalo ngasih nama jalan ... hehehe ...
5. Hotel MAJAPAHIT.
Nah ... Bangunan tua ini didirikan pada tahun 1910 oleh pengusaha Armenia (L.M.Sarkies) dan diresmikan pada tahun 1912 sebagai hotel Oranje. Di bawah penjajahan Jepang namanya berganti menjadi hotel Yamato dan pada hari ini kita kenal dengan nama Hotel Majapahit.
Dulu di atas bangunan tua ini pernah terjadi peristiwa perobekan bendera warna biru oleh arek-arek Suroboyo, loh ... Iya ... dari bendera Belanda yang semula berwarna merah, putih dan biru dirobek warna birunya sehingga menjadi warna bendera kebangsaan kita, deh ... pada tanggal 19 September 1945.
6. Taman APSARI
Kalo taman ini didirikan pada tahun 1890 di depan kantor Surabaya Residence (Grahadi) oleh Residen Kroesen yang memerintah Surabaya pada tahun 1888-1896.
Di tengah-tengah taman terdapat patung Gubernur Soeryo yaitu gubernur pertama Surabaya (tahun 1945-1948) setelah Indonesia merdeka.
Dulunya taman ini dipergunakan sebagai taman berkuda, loh ... dan dipergunakan sebagai rumah dari seorang pejabat Belanda dengan pintu depannya yang menghadap ke sungai Kalimas.
Maklum, sodara-sodara ... dulunya jalur utama Surabaya lewat sungai bukannya lewat jalan raya seperti sekarang ini. Akhirnya banyak dari bangunan peninggalan bersejarah dulu yang kalo sekarang dipergunakan oleh pemerintah saat ini, letak pintunya diubah jadi berlawanan arah. Gitu, deh ...
7. GRAHADI
Di tengah-tengah taman terdapat patung Gubernur Soeryo yaitu gubernur pertama Surabaya (tahun 1945-1948) setelah Indonesia merdeka.
Dulunya taman ini dipergunakan sebagai taman berkuda, loh ... dan dipergunakan sebagai rumah dari seorang pejabat Belanda dengan pintu depannya yang menghadap ke sungai Kalimas.
Maklum, sodara-sodara ... dulunya jalur utama Surabaya lewat sungai bukannya lewat jalan raya seperti sekarang ini. Akhirnya banyak dari bangunan peninggalan bersejarah dulu yang kalo sekarang dipergunakan oleh pemerintah saat ini, letak pintunya diubah jadi berlawanan arah. Gitu, deh ...
7. GRAHADI
Bangunan ini didirkan pada tahun 1795. Awalnya dirancang menghadap Sungai Kalimas dan dipergunakan sebagai tempat tinggal resmi Administrator Wilayah Timur. Karena pada saat itu sungai berfungsi sebagai moda transportasi utama bagi masyarakat. Saat ini, bangunan menghadap ke jalan raya dan berfungsi sebagai kediaman resmi Gubernur Jawa Timur. Nah ... kan terbukti soal pintu yag diubah letaknya itu, loh ... hehehe ...
8. BALAI PEMUDA
8. BALAI PEMUDA
Kalo bangunan ini awalnya bernama Simpangsche, dibangun pada tahun 1907 dan awalnya sebagai salah satu tempat hiburan dan tempat orang-orang Eropa (khususnya Belanda) berkumpul di Surabaya.
Memiliki arsitektur yang khas dan unik, terlihat dalam bentuk kubah, kusen jendela dan kusen pintu serta motif kaca yang mendekorasi bangunan.
Bangunan ini juga mengandung bukti rasialisme yang dipraktekkan pada masa penjajahan karena hanya orang kulit putih yang diizinkan masuk seperti adanya larangan yang tertulis bahwa pribumi dan anjing dilarang masuk.
Pada masanya merupakan klub paling elite, loh ... di Surabaya di mana bangunan yang berwarna putih dipergunakan sebagai restoran, terpisah dengan bangunan yang dipergunakan sebagai rumah dansa. Gak tumplek blek jadi satulah ...
8. Patung SUDIRMAN (panglima besar TNI-RI)
Lanjuttt ... setelah bis SHT-nya berhenti sebentar di gedung Balai Pemuda buat memberi kesempatan buat kita-kita ini menyaksikan pertunjukan reog Ponorogo, perjalanan dilanjutkan melewati patung SUDIRMAN yang ada di taman kota di tengah jalan raya.
9. BALAI KOTA
Yaahhh ... berhubung di gedung Balai Kota lagi ada acara, kita gak bisa turun di tempat ini. Aku sudah pernah mengulasnya sebelum tulisan ini. Silakan diintip, yaaa .... (KELILING SURABAYA DENGAN RP.7.500,-).
10. Jalan Walikota Mustajab (ONDOMOHEN WEG)
Pada jamannya, jalan ini dikenal sebagai sebuah area bagi para penjual barang-barang produksi kerajinan tangan. Sekarang terkenal dengan sate keloponya.
11. Sungai KALIMAS
Disebut Kalimas, karena dulunya sungai ini airnya jernih sekali sehingga bisa memantul seperti emas.
Dermaga ujung dulunya terletak di jembatan merah, loh ...
Tanjung Perak sendiri baru didirikan pada tahun 1910 oleh Belanda dari asalnya yang semula tanah gambut kemudian dipadatkan. Disebut perak karena banyaknya uang yang harus dikeluarkan untuk pembangunannya. Gitu, deh ...
12. SIOLA
Bangunan awalnya dipergunakan sebagai pusat belanja berbahasa Inggris Laidlaw & Co yang menjadi landmark dari jalan Tunjungan.
Selama jaman penjajahan Jepang bergati nama menjadi Toko Chiyoda yang menjual tekstil, koper dan sepatu.
Dari tahun 1950-1998 pusat perbelanjaan yang hancur ini dibangun kembali dan berganti nama menjadi SIOLA yang mengambil inisial nama para pemiliknya, yaitu Soemitro, Ing Wibisono, Ong, Liem dan Ang.
Saat ini bangunan dikelola oleh pemerintah Surabaya dan difungsikan sebagai Museum Surabaya serta layanan perijinan masyarakat Surabaya.
13. Mall WIJAYA
Sekitar tahun 1990 dikenal sebagai arena permainan bowling bagi masyarakat Surabaya. Saat ini beralih fungsi menjadi BG Junction.
14. Tugu PAHLAWAN
Didirikan tahun 1951 untuk memperingati pertempuran 10 Nopember, dikenal sebagai tugu kakaknya Tugu Monas di Jakarta karena Tugu Monas baru didirikan pada tahun 1961. Jadi jangan keliru, ya ... kakaknya Monas bukan dedeknya ... hehehe ...
15. Geraja Kelahiran Santa Perawan Maria
Gereja Kepanjen dengan desain Neo-Gothic ini merupakan gereja Katolik tertua di Surabaya dan dibangun oleh arsitek Belanda Westmaesin pada tahun 1889.
Sebelumnya gereja ini terletak di sudut jalan Kepanjen dan Kebonrojo.
16. Masjid KEMAYORAN
Masjid ini merupakan hadiah dari pemerintah kolonial Belanda dan dibangun pada tahun 1844. Di mesjid ini pernah dilakukan penyerahan senjata dari tentara Indonesia saat tentara Inggris melakukan perang ultimatum selama perang kemerdekaan.
17. Museum KESEHATAN
Gedung ini pernah dikenal dengan Rumah Sakit Kulit dan Kelamin yang dibangun oleh Dr M.Soetopo pada tahun 1951.
Pada tahun 1990 menjadi Museum Kesehatan yang didirikan oleh Dr.dr.Haryadi Soeparto DOR MSc.
Masyarakat juga mengenalnya sebagai museum santet karena di tempat ini berbagai macam alat santet diperlihatkan. Hiyyyy ....
18. Jalan RAJAWALI
Pada jamannya, di jalan ini berdiri sebuah gedung bernama Rajawali yang dipergunakan sebagai showroom mobil Timor, milik Tomi Soeharto. Sekarang dipergunakan sebagai tempat pendaftaran SPG.
19. Gedung CERUTU/LIPSTIK
Bangunan ini disebut demikian karena menaranya menyerupai cerutu yang dibangun pada tahun 1916 dan pernah ditempati oleh perusahaan gula dan juga dipergunakan sebagai kantor perusahaan Bridgestone Tine.
20. Gedung BANK INDONESIA
Awalnya bernama De Javasche Bank Agentschap, Surabaya.
Kantor Bank Indonesia ini didirikan pada tanggal 14 September 1829 lalu dinasionalisasi dan menjadi Bank Indonesia pada tahun 1953, pindah ke jalan Garuda dan dipindahkan ke gedung baru di jalan Pahlawan 1, Surabaya pada tahun 1973.
Ok ... di gedung BANK INDONESIA ini, kita para peserta bis SHT turun untuk berkeliling. Hayukkk ... aku mau berbagi infonya pada tulisan selanjutnya. Ikutin terus, yaaa ....
Memiliki arsitektur yang khas dan unik, terlihat dalam bentuk kubah, kusen jendela dan kusen pintu serta motif kaca yang mendekorasi bangunan.
Bangunan ini juga mengandung bukti rasialisme yang dipraktekkan pada masa penjajahan karena hanya orang kulit putih yang diizinkan masuk seperti adanya larangan yang tertulis bahwa pribumi dan anjing dilarang masuk.
Pada masanya merupakan klub paling elite, loh ... di Surabaya di mana bangunan yang berwarna putih dipergunakan sebagai restoran, terpisah dengan bangunan yang dipergunakan sebagai rumah dansa. Gak tumplek blek jadi satulah ...
8. Patung SUDIRMAN (panglima besar TNI-RI)
Lanjuttt ... setelah bis SHT-nya berhenti sebentar di gedung Balai Pemuda buat memberi kesempatan buat kita-kita ini menyaksikan pertunjukan reog Ponorogo, perjalanan dilanjutkan melewati patung SUDIRMAN yang ada di taman kota di tengah jalan raya.
9. BALAI KOTA
Yaahhh ... berhubung di gedung Balai Kota lagi ada acara, kita gak bisa turun di tempat ini. Aku sudah pernah mengulasnya sebelum tulisan ini. Silakan diintip, yaaa .... (KELILING SURABAYA DENGAN RP.7.500,-).
10. Jalan Walikota Mustajab (ONDOMOHEN WEG)
Pada jamannya, jalan ini dikenal sebagai sebuah area bagi para penjual barang-barang produksi kerajinan tangan. Sekarang terkenal dengan sate keloponya.
11. Sungai KALIMAS
Disebut Kalimas, karena dulunya sungai ini airnya jernih sekali sehingga bisa memantul seperti emas.
Dermaga ujung dulunya terletak di jembatan merah, loh ...
Tanjung Perak sendiri baru didirikan pada tahun 1910 oleh Belanda dari asalnya yang semula tanah gambut kemudian dipadatkan. Disebut perak karena banyaknya uang yang harus dikeluarkan untuk pembangunannya. Gitu, deh ...
12. SIOLA
Bangunan awalnya dipergunakan sebagai pusat belanja berbahasa Inggris Laidlaw & Co yang menjadi landmark dari jalan Tunjungan.
Selama jaman penjajahan Jepang bergati nama menjadi Toko Chiyoda yang menjual tekstil, koper dan sepatu.
Dari tahun 1950-1998 pusat perbelanjaan yang hancur ini dibangun kembali dan berganti nama menjadi SIOLA yang mengambil inisial nama para pemiliknya, yaitu Soemitro, Ing Wibisono, Ong, Liem dan Ang.
Saat ini bangunan dikelola oleh pemerintah Surabaya dan difungsikan sebagai Museum Surabaya serta layanan perijinan masyarakat Surabaya.
13. Mall WIJAYA
Sekitar tahun 1990 dikenal sebagai arena permainan bowling bagi masyarakat Surabaya. Saat ini beralih fungsi menjadi BG Junction.
14. Tugu PAHLAWAN
Didirikan tahun 1951 untuk memperingati pertempuran 10 Nopember, dikenal sebagai tugu kakaknya Tugu Monas di Jakarta karena Tugu Monas baru didirikan pada tahun 1961. Jadi jangan keliru, ya ... kakaknya Monas bukan dedeknya ... hehehe ...
15. Geraja Kelahiran Santa Perawan Maria
Gereja Kepanjen dengan desain Neo-Gothic ini merupakan gereja Katolik tertua di Surabaya dan dibangun oleh arsitek Belanda Westmaesin pada tahun 1889.
Sebelumnya gereja ini terletak di sudut jalan Kepanjen dan Kebonrojo.
16. Masjid KEMAYORAN
Masjid ini merupakan hadiah dari pemerintah kolonial Belanda dan dibangun pada tahun 1844. Di mesjid ini pernah dilakukan penyerahan senjata dari tentara Indonesia saat tentara Inggris melakukan perang ultimatum selama perang kemerdekaan.
17. Museum KESEHATAN
Gedung ini pernah dikenal dengan Rumah Sakit Kulit dan Kelamin yang dibangun oleh Dr M.Soetopo pada tahun 1951.
Pada tahun 1990 menjadi Museum Kesehatan yang didirikan oleh Dr.dr.Haryadi Soeparto DOR MSc.
Masyarakat juga mengenalnya sebagai museum santet karena di tempat ini berbagai macam alat santet diperlihatkan. Hiyyyy ....
18. Jalan RAJAWALI
Pada jamannya, di jalan ini berdiri sebuah gedung bernama Rajawali yang dipergunakan sebagai showroom mobil Timor, milik Tomi Soeharto. Sekarang dipergunakan sebagai tempat pendaftaran SPG.
19. Gedung CERUTU/LIPSTIK
Bangunan ini disebut demikian karena menaranya menyerupai cerutu yang dibangun pada tahun 1916 dan pernah ditempati oleh perusahaan gula dan juga dipergunakan sebagai kantor perusahaan Bridgestone Tine.
20. Gedung BANK INDONESIA
Awalnya bernama De Javasche Bank Agentschap, Surabaya.
Kantor Bank Indonesia ini didirikan pada tanggal 14 September 1829 lalu dinasionalisasi dan menjadi Bank Indonesia pada tahun 1953, pindah ke jalan Garuda dan dipindahkan ke gedung baru di jalan Pahlawan 1, Surabaya pada tahun 1973.
Ok ... di gedung BANK INDONESIA ini, kita para peserta bis SHT turun untuk berkeliling. Hayukkk ... aku mau berbagi infonya pada tulisan selanjutnya. Ikutin terus, yaaa ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar