Rabu, 10 Januari 2018

KAMPUNG WARNA-WARNI JODIPAN/Blimbing-Malang/26-12-2017

SEKILAS SEJARAH TENTANG KAMPUNG WARNA-WARNI

Tak kenal maka tak sayang. Jadi kita intip dulu, yuk ... sejarah terbentuknya Kampung Warna-Warni ini ...

Awalnya dari sekelompok mahasiswa Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yaitu GuysPro yang harus mengerjakan tugas kuliah praktikum PR dan Event Management di kampusnya. Mereka harus menggandeng klien yang nyata, loh ...

Akhir kata mereka mendapatkan klien dari perusahaan cat Indana Paint yang punya pabrik di kota Malang. Pada tanggal 4 Mei 2016 mereka mempresentasikan rencana mewarnai kampung Jodipan di depan direksi Indana Paint.

Sebelum dicat dengan tema "Decofresh Warnai Jodipan",  warga kampung Joodipan melakukan kerja bakti terlebih dulu untuk membersihkan kampung, baru kemudian nantinya akan dicat oleh tukang dan dengan cat yang keduanya sudah disiapkan oleh pihak Indana Paint.

Ternyata ide ini justru menjadikan Kampung Jodipan sebagai salah satu tujuan wisata Kota Malang, deh ...

Dengan demikian juga mengubah perilaku kurang baik dari warganya yang semula sering membuang sampah sembarangan menjadi lebih tertib lagi. Ditambah lagi keberadaan Kampung Warna-Warni ini ternyata juga dapat meningkatkan perekonomian warganya (suryamalang.tribunnews.com/5 September 2016).

Nah ... Sekarang kita ulas kampungnya, ya ...
Ini penampakan gerbang masuk Kampung Tridi. Itu, loh ... kampung yang ada di seberang Kampung Warna-Warni Jodipan. Bedanya kalo Kampung Tridi ini selain dicat warna-warni tembok-tembok rumahnya, juga digambari ... Maunya, sih ... gambar 3 dimensi gitu, loh ... Cuma, ya ... jangan berharap lebih sama kualitas gambarnya, ya ...

Maklumlah ... HTM-nya juga cuma Rp.2.500,- aja, sedangkan HTM Kampung Warna-Warni cuma Rp.2.000,- (jadi terlalu sadis kayaknya kalo dibandingin sama kualitas gambar dari museum 3D yang HTM-nya bisa puluhan ribu sampe seratusan ribu itu, loh ...hehehe ....).

Kalo kita bawa kendaraan roda 2, parkirnya, sih gak masalah. Bisa diparkir di halaman parkirnya kampung Tridi ini, ya ... Tapi kalo kita bawa kendaraan roda 4, sebaiknya memang diparkir di halaman stasiun Kota Baru-Malang trus kita jalan melipir, dah ... ke arah jembatan Jodipan. Naek becak juga bisa, sih ... 
Jaraknya memang nanggung, tuh ... Buat yang gak hobi jalan dan gak betah panas, ya ... sedikit jauh. Tapi kalo naek becak, juga terlalu dekat. Paling gak nyampe Rp.10.000,-

O'ya ... kalo kita datengnya pas musim liburan seperti aku tempo hari itu pas liburan akhir tahun, kusarankan datangnya sepagi mungkin, ya ... karena jam 6 pagi, kampung ini sudah menerima pengunjung, loh ... Keuntungannya selain hawanya masih segar dan tidak panas, juga jumlah pengunjungnya masih sedikit. 

Dari pengalamanku tempo hari itu, sih ... semakin siang pengunjungnya semakim mbludak dan kita sudah gak bisa bebas lagi poto-poto di spot-spot kerennya. Lah .. wong yang keliatan cuma manusia, thok, jeee ... hehehe .... gak ada spot poto yang kosong, loh ...

O'ya ... Jangan lupa juga bawa power bank, ya ... soalnya bagi kita-kita yang hobi banget mejenx, dijamin bakalan bolak-balik charge hp, tuh .... Banyak banget spot potonya yang keren-keren, loh ...  Zuerrrr .....
Begini penampakan cindera mata-nya Kampung Tridi dan stiker-nya Kampung Warna-Warni, ya .... Kalo kita masuknya dari Kampung Tridi, nanti sesudah turun dari jembatan kaca, kita bayar lagi HTM-nya Kampung Warna-Warni.
Ceileee ... ada penampakan hati-nya juga, loh .... selain payung warna-warni yang bertebaran di mana-mana ... Suit ... suit ....
Salah satu penampakan gambar 3D-nya ... kalo yang ini masih lumayan keren-lah .... hehehe ..............
Pada tanggal 9 Oktober 2017, jembatan kaca yang menjadi penghubung antara Kampung Warna-Warni dan Kampung Tridi diresmikan oleh Walikota Malang. Jembatan ini memiliki panjang 25 meter dan lebar 1,25 meter dan mampu menampung 50 orang. Inspirasinya, sih mengambil dari jembatan kaca di Tiongkok. Tapi memang gak seluruh lantai jembatannya dari kaca, ya ... Cuma sedikit saja, kok ... di tengahnya. Jadi gak seberapa ngeri pas melewatinya.
Selain dicat warna-warni, ada beberapa rumah warga yang juga diberi aksen ini itu, seperti rumah warga yang dipermak sehingga menjadi rumah bambu seperti ini, ya ...
Dibuatkan perpustakaan mini-nya juga, loh ... dengan seperangkat meja kursi dan kotak-kotak penyimpanan buku yang juga diwarna-warni.
Ada tema wayang juga di salah satu dindingnya.
Di salah satu rumah warganya juga menjual sandal jepit aneka warna seperti ini. Jadi jangan kuatir, ya ... kalo cape pake high heels, bisa beli sandal jepit juga di sini, hehehe ...
Warna-warni di mana-mana ... termasuk tembok pembatas dan anak tangganya juga ....
Salah satu dinding pembatasnya juga diberi lukisan seperti ini, ya ...

Pokoknya puaslah kalo mau poto-poto di sini. Kalo haus atau laparpun, beberapa warganya juga menyediakan makanan dan minuman yang dijual dengan harga relatif murah.

Mau selphi-selphi ... ??? Ke kampung wisata Jodipan dulu, dunk ... pilihannya ....









Tidak ada komentar:

Posting Komentar