Rabu, 14 Februari 2018

MONUMEN TUGU PAHLAWAN/Alun-alun Contong, Bubutan, Surabaya/14 Januari 2018

Monumen Tugu Pahlawan ini menjadi tanda peringatan bagi peristiwa pertempuran 10 Nopember 1945 yang pernah terjadi di kota Surabaya. Bentuknya seperti paku terbalik yang sebetulnya diambil dari bentuk lingga sebagai simbol dari Dewa Siwa yang melambangkan kelelakian atau keberanian.

Tinggi monumen tugu ini 41,15 meter dengan 10 lengkungan dan terbagi menjadi 11 ruas yang mengandung makna 10 Nopember 1945. 

Didirikan di atas tanah seluas 1,3 ha dan diresmikan pada tanggal 10 Nopember 1952 oleh Presiden Soekarno (saat itu).
Monumen Tugu Pahlawan ini sengaja dibangun untuk memperingati peristiwa pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya di mana arek-arek Suroboyo berjuang melawan tentara sekutu dan Belanda yang hendak menjajah Indonesia kembali (Wikipedia).
Tapi sebetulnya pada saat pertempuran 10 Nopember 1945 tidak hanya arek-arek Suroboyo saja, ya ... yang berjuang mengusir penjajah. Dengan pasukan Inggris sebanyak 29.000 orang yang berasal dari Malaysia dan India serta diperlengkapi dengan peralatan tempur yang canggih saat itu, pihak penjajah memperkirakan dapat merebut kembali Surabaya dalam jangka waktu 3 hari saja.
Mereka lupa memperhitungkan kalau ternyata dari pihak Indonesia sendiri sudah disiapkan sebanyak 130.000 pasukan baik berasal dari Surabaya sendiri maupun berasal dari Malang, Madura, Jogja, Aceh, Tapanuli, Bali dan Kalimantan serta dari daerah-daerah lainnya di Indonesia walaupun sebagian besar dari mereka hanya bermodalkan bambu runcing saja.

Bahkan  dari pasukan Tionghoa-pun yang saat itu dikenal sebagai Buaya Kapasan sudah siap berbaris di sepanjang Jembatan Merah untuk menghadapi penjajah dengan tangan kosong dan hanya berbekalkan keahlian kungfu mereka.

Jadi jangan lupakan sejarah, ya ... karena ssungguhnya kemerdekaan negara Republik Indonesia ini didirikan di atas cucuran darah para pejuangmya tanpa mengenal suku, agama dan ras-nya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar